Hukum Mengucapkan Salam Pada Lawan Jenis

Sebagian besar lajang atau orang yang belum menikah mungkin bertanya-tanya, bolehkah mengucapkan salam pada lawan jenis dalam Islam? Jika ya, sampai mana batasannya dan jika tidak, apa penjelasannya? Inilah ulasannya secara ringkas namun tetap lengkap untuk menjawab rasa penasaran kita semua.

Jawabannya adalah tergantung, seseorang tak boleh mengucapkan salam pada lawan jenis yang bukan muhrimnya. Mungkin beberapa di antara kita sangat tidak senang dengan hukum dalam Islam tersebut. Tapi tujuannya baik adanya, yaitu untuk senantiasa menjauhkan seseorang dari z1na maupun perbuatan z1n4. Saat manusia sudah melakukan z1na, ia akan sangat dekat dengan kehancuran. Memang terdengar sepele, hanya salam saja. Akan tetapi salam tersebut bisa berujung menjadi sebuah godaan dan akhirnya z1n4 ini pun terjadi.
 
Hukum Mengucapkan Salam Pada Lawan Jenis

Pada dasarnya, Allah SWT selalu menghimbau kita umat-Nya untuk memberikan salam, bahkan ada hadits keutamaan memberi salam. Isi hadits ini yaitu ketika kita diberi penghormatan dengan sebuah penghormatan, kita harus membalas penghormatan bersangkutan dengan sesuatu yang lebih baik lagi atau setidaknya serupa. Allah SWT memperhitungkan segala sesuatu termasuk penghormatan ini. Masih berkaitan dengan hadits memberi salam, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa manusia tak akan masuk surga sampai manusia tersebut beriman. Seseorang tak akan bisa beriman sampai seseorang tersebut saling mencintai dengan yang lain. Di bagian akhir pernyataan ini, Nabi Muhammad SAW memberi tahu bahwa amalan yang bisa membuat manusia saling mencintai dengan mudah adalah salam.

Memang salam itu umum adanya untuk semua orang beriman, tak bergantung pada jenis kelam1nnya laki-laki atau perempuan. Dalil tentang salam yang lain adalah seorang suami diizinkan mengucap salam kepada muhrimnya dan selanjutnya mereka berdua boleh saling mengucap. Namun, pemberian salam ini sangat dilarang saat seorang pria mengucapkan salam kepada wanita yang bukan muhrim. Tentunya ada mudhorot yang harus dipikirkan saat seseorang hendak memberi salam. Wujud mudhorot ini adalah god4an dari sang wanita dalam kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sang lelaki harus selalu berhati-hati. Tentunya lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Langsung saja menahan diri untuk tak mengucap salam daripada nantinya harus berusaha mengeluarkan diri dari god4an yang luar biasa kuat.

Akan tetapi, perlu diperhatikan lagi ada pengecualian lainnya. Apabila wanita tersebut memang non muhrim dan sudah lanjut usia atau dengan kata lain sang pria tak memiliki simpati lagi terhadapnya, pemberian salam tetap diizinkan. Berjabat tangan atau kontak fisik lainnya tetap tidak diizinkan oleh Allah Yang Maha Pengasih.

Ada suatu kisah saat Imam Malik ditanya mengenai pemberian salam kepada wanita. Beliau memakruhkan pemberian salam pada perempuan renta, namun beliau tak suka pemberian salam kepada seorang gadis. Tentu saja beliau khawatir mengenai god4aan maupun fitnah dari gadis yang bukan muhrimnya tersebut, wanita renta pasti tak akan memberinya god4an lagi. Jika kita menjadi seseorang yang diberi salam oleh lawan jenis, kita wajib mendiamkannya dan tidak memberi respon. Lalu, bagaimana dengan memberi salam kepada sesama jenis? Tentu saja diperbolehkan, bahkan seseorang diwajibkan menjawab salam dari sesama jenis. Tentu saja hal ini akan memperkuat hubungan antar manusia dan menumbuhkan cinta antara yang satu dengan lainnya. Sekian artikel mengenai bolehkah mengucapkan salam pada lawan jenis ini, semoga bisa bermanfaat dan jadi berkah untuk kita semua.